Sabtu, 04 April 2009

Limestone atau batugamping merupakan batuan sedimen karbonat yang terbentuk dari sedimentasi hewan dan tumbuhan karang. Kenampakan struktur luar batuan ini berwarna putih kotor, putih keabu-abuan, sampai kuning keabu-abuan. Untuk limestone yang masih muda sering dijumpai struktur fosil hewan atau tumbuhan karang (coral) karena proses litifikasi (pembatuan) yang belum sempurna. Meski secara genesa terbentuk dari laut, namun karena proses pergerakan kulit bumi, sering dijumpai endapan limestone yang sudah berjarak puluhan kilometer dari pantai. Berat jenis limestone insitu (bank) berkisar antara 2.2 – 2.4 ton/bcm, sedangkan berat jenis loose berkisar antara 1.5 – 1.8 ton/lcm. Rumus kimia limestone adalah CaCO3. Untuk usaha pertambangan, limestone merupakan salah satu bahan galian industri yang mempunyai potensi yang sangat besar di Indonesia. Cadangan total limestone di seluruh Indonesia diperkirakan lebih dari 28 milyar ton yang penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan klasifikasi bahan galian, limestone tergolong ke dalam Bahan Galian C (Bahan Galian Industri).
Paling tidak, ada 4 bidang usaha yang secara langsung memanfaatkan berbagai keunggulan dari sifat fisik dan kimia limestone, yaitu pertanian, konstruksi, industri, dan lingkungan. Dalam bidang konstruksi, peran limestone sebagai bahan utama untuk pembuatan semen tentunya juga sangat besar. Dalam tulisan ini dikhususkan akan memperdalam limestone dalam kaitannya untuk mendukung industri semen, terutama dalam hal penambangannya dengan menggunakan alat-alat berat. Namun pembahasan nantinya hanya akan dibatasi pada alat berat untuk quarry saja. Tidak dibahas untuk plant, packing, dan marketing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar